Terlindungi dari musibah

Malam Minggu kemarin, 21 June 2008, tiba-tiba gue terbangun dari
tidur gue dan langsung melihat ke arah ayahna Izan tidur. Saat itu tiba-tiba gue
melihat langsung bahwa pintu lemari yang ada di samping ayahna Izan akan terlepas
dan akan jatuh menimpa ayana Izan yang kebetulan tidur di kasur bawah. Adegan
yang terjadi cukup singkat tapi cukup membuat gue syok. Gue terbangun mendapati
pintu lemari mau jatuh dan dengan reflek gue teriak cukup kenceng sampai ayahna
Izan terbangun dan langsung gue lompat untuk menahan pintu lemari jatuh ke
kepala ayahna Izan.

 

Alhamdulillah lemari pintu itu tidak jatuh mengenai kepala
ayahna Izan, gue tidak bisa bayangkan kalo pintu lemari itu kena kepala ayahna
Izan, mungkin kondisinya bisa menyebabkan kepala bocor.Duhhh asli merinding
sekali, nga henti-hentinya gue mengucapkan puji syukur ke Allah atas
pertolongan dan perlindunganNya. Gue yakin Allah jugalah yang membangunkan gue
tiba-tiba dan langsung melihat ke arah ayahna Izan padahal saat itu gue sedang
tidur terlelap tapi nga tahu kenapa tiba-tiba seperti ada yang membangunkan gue
dan langsung melihat kearah ayahna Izan, padahal biasanya setiap gue bangun
pasti yang gue lihat pertama kali itu adalah Izan bukan ayahna Izan tapi saat
itu malah ayahna Izan dan reflek dalam keadaan masih setengah tertidur gue
teriak sambil lompat untuk menahan lemari pintu yang  mau jatuh. Ayahna
Izan memang langsung bangun tapi kaget dan baru tersadar lemari pintu itu mau
jatuh setelah gue lompat.

 

Hari Minggu paginya, gue dan ayahna Izan membahas itu dan kami
tidak henti-hentinya mengucapkan Alhamdulillah atas pertolongan Allah yang
memberikan isyarat sama gue untuk bangun padahal gue biasanya tidur keboo
banget, susah bangun. Sampai sekarang masih nga terbayang kalo gue tidak bangun
mungkin saat ini gue lagi di Rumah Sakit menunggu ayahna Izan yang dirawat
karena kena lemari pintu. Alhamdulillah itu tidak terjadi.

 

Terima Kasih Allah, Alhamdulillah Engkau masih melindungi kami….