[Iva] Born to shop?

Entah naluri wanita kah?
Entah karena saat hamil Iva kerja'an gue mengukur mall demi menambah pembukaan?
Entah faktor genetik dari orang tua *baca gue!* kah?

Yang jelas, setiap kali Iva di ajak ke mall kerja'an Iva adalah menunjuk, menunjuk dan menunjuk!

Nga masalah sih kalo cuma menunjuk doang tapi ini diikuti dengan suara bablingnya yang kalo diterjemahkan berarti,"Iva mau itu, beli yaaa". Efek kalo tingkah menunjuknya Iva dicuekin akan berakhir dengan tangisan atau bahkan teriakan yang ampir menjurus ke arah tantrum. Sementara kalo menunjuknya Iva diakhir di kasir akan mendapatkan senyuman manis dia bahkan terkadang belanjaannya itu akan langsung minta dipake *tepok jidat*.

Puaskah dan berhentikah Iva menunjuk jika sudah ada belanjaan? Jawabannya adalah tidak! *pingsan*
Selama masih di area setan *baca toko* maka tangan Iva akan terus menunjuk jika Iva melihat yang menarik. Awalnya sih gue mengusahakan membelikan sesuatu buat Iva minimal supaya Iva diem. Tapi ternyata nga pengaruh karena Iva akan terus menunjuk tanpa peduli Iva sudah belanja. Well, mungkin wajar jika Iva sudah toddler. Masalahnya habit Iva itu muncul sekitar umur 10 bulanan dan semakin besar, habitnya itu semakin menjadi.

Beda dengan Izan, sering sekali, Izan gue tawarin dengan barang dan hasilnya Izan lebih sering menolak bahkan terkadang kami harus memaksa agar Izan mau memilih barang yang kami beli karena kondisinya emang perlu. Beda sih kalo buku, Izan jarang nolak kecuali masih banyak buku yang belum di baca. Sementara Iva? Nga usah ditawarin pun, Iva akan minta apalagi ditawarin. Bahaya banget karena kalo basa basi nawarin, reaksinya dasyat!

Nga kebayang nanti kalo Iva semakin besar dan banyak maunya. Gue dan suami harus siap mental dan tebal muka dengan aksi Iva jika kemauannya tidak diturutin. Bukan apa-apa, Izan jarang sekali minta dibelikan barang dan kalopun permintaannya ditolak, sikapnya akan biasa saja alias pengertian skali. Bahkan terkadang kalo belanjaan kami terlalu banyak, Izan akan mengingatkan sambil bilang,"nda uda anyak, Masya Allah, uyang yu." Sementara Iva sepertinya yang akan bikin makin banyak jika kondisi sama.

Jadi dari skarang, saat gue sekeluarga jalan-jalan ke area perbelanjaan, gue latihan menghadapi rengekan, teriakan bahkan tangisan Iva kalo permintaannya tidak dituruti. Ke depannya, sepertinya gue harus lebih siap mental kalo ajak Iva jalan-jalan. Minimal dari sekarang gue melatih Iva untuk tau kalo semua permintaannya tidak akan selalu diikuti meskipun Iva menjerit nangis.

Hhmm saat nyokap gue liat sendiri kelakuan cucunya seperti itu, reaksi nyokap cuma,"kamu banget waktu kecil." *gubraaak pingsan *


Ket foto: miss jinjing lagi bergaya