[ART]Bismilahirahmanirrahim,Insya Allah...

Seperti yang gue critain disini kalo ART gue yang ngasuh Izan mengambil sepatu dan sandal. Sebelumnya gue sendiri agak-agak percaya nga percaya kok bisa seperti itu. Tapi setelah berdiskusi sama suami dan mendengar penjelasan suami sepertinya masuk akal dan mungkin itu alasan dia berbuat seperti itu.

Suami bilang mungkin dia ambil sepatu itu karena dia pengen sementara sendal yang dia punya Cuma tipe sendal jepit. Apalagi dia sering diajak jalan sama gue dan nyokap yang bikin dia jadi minder. Belum lagi dia ngeliat sendiri banyaknya sendal dan spatu yang gue dan nyokap punya bikin dia berasumsi kalo milik gue/nyokap ilang satu juga gue/nyokap ngga akan inget karena banyaknya sepatu/sandal yang ada.

Apalagi suami crita kalo mbak balikin uang yang ada di saku baju suami yang suami beranggapan sebenernya dia jujur cumaa saat itu lagi khilaf. Alasan lain sangat deketnya dia dengan Izan. Apalagi setelah nyokap pulang ternyata nyokap punya pemikiran yang sama.

Selain itu untuk menghindari terjadi hal yang sama kami sepakat untuk meminimalisasi peluang terjadinya hal tersebut salah satunya untuk barang-barang berharga kami tidak akan menaruh sembarangan sehingga tidak memancing untuk tergoda.

Jadilah dengan Bismilahirahmanirrahim kami memutuskan untuk memaafkannya dengan menegurnya baik-baik dan memberikan kesempatan kedua.

Sebelum menegur besoknya, Sabtu, April 11 2009 kami memutuskan untuk membelikan dia sepatu yang bagusan. Akhirnya suami, gue, Izan dan Iva pergi ke Mall Daan Mogot dan beli’in spatu untuk mbak di Dept Store Matahari. Tadinya sih mau beli’in dia baju juga tapi berhubung ukurannya yang jumbo jadi nga nemu ukuran yang pas dengan dana terbatas hihihi.

Setelah beli’in barulah kami membicarakannya di McD dan kalo Alhamdulillah mbak berjanji untuk tidak mengulanginya. Apalagi malemnya gue liat mata si mbak sembab sepertinya habis menangis, smoga mbak bener-bener khilaf dan akan bekerja lebih baik.

Lagian kami Cuma manusia ciptaan Allah. Allah saja sebagai pemilik manusia akan memaafkan hambaNya yang bertaubat lalu knapa kami sebagai makhlukNya tidak melakukan hal yang sama? Doakan smoga keputusan kami tidak salah, amien.